TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI
MAKALAH TENTANG KONSEP TATA RUANG PERPUSTAKAAN
NAMA : RINDANG IMEGA NANDA PERTIWI
NIM : 13040112130120
KELAS : ILPUS-B
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
ABSTRAK
Sudah tak
asing lagi bagi kita dengan apa itu perpustakaan, bagaimana bentuk dsri
perpustakaan, danapa saja yang ada diperpustakaan. Namun tak sedikit pula orang
yang masih awam terhadap perpstakaan, banyak yang menjadikan perpustakaan
adalah sebuah tempat yang mengerikan “horor”
gelap, berdebu, banyak sarang laba-laba, bertumpuk-tumpuk buku tebal di rak
yang menjulang tinggi.
Untuk itu rancangan konsep dan aktivitas kantor di perpustakaan sangatlah penting untuk di lakukan. Salah satunya untuk membuat ruangan
manjadi bersih, indah, tertata rapi, aman dan terasa nyaman. Selain itu dengan
ruangan yang sejuk dan nyaman tentunya akan meningkatkan kwalitas layanan
perpustakaan dan para pemustaka akan betah dan mau berkunjung lagi ke
perpustakaan. Dengan demikian “image” pepustakaan bagi masyarakat awam akan berubah total.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Rancangan konsep dan aktivitas kantor di perpustakaan sangatlah penting untuk di lakukan. Salah satunya untuk membuat ruangan
manjadi bersih, indah, tertata rapi, aman dan terasa nyaman. Selain itu dengan
ruangan yang sejuk dan nyaman tentunya akan meningkatkan kwalitas layanan
perpustakaan dan para pemustaka akan betah dan mau berkunjung lagi ke
perpustakaan.
Menurut
Bahri (2008:30) Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejmlah objek yang
mempunyai cirri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan
abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek dihadirkan
dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep
sendiri pun dapat dilambangakan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa). Jadi
perancangan konsep semacam ini akan dapat lebih mengubah persepsi orang yang
menganggap perpustakaan sebagai tempat yang membosankan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini akan
dibahas beberapa masalah seperti definisi
kantor dan perpustakaan, perbedaan aktivitas di perkantoran dengan di
perpustakaan, karakter dan prinsip kantor yang sesuai untuk perpustakaan,
layout kantor yang sesuai untuk perpustakaan, komunikasi yang di lakukan antar
pegawai perpustakaan (pustakawan) maupun pustakawan dengan pemustaka,
administrasi dan dokumentasi di kantor dan di perpustakaan, serta alat dan
mesin perkantoran yang digunakan di perpustakaan.
1.3 TUJUAN
Dalam pembuatan makalah ini terdapat
beberapa tujuan, adapun tujuan dari makalah saya yang berjudul “Perancangan
Konsep dan Aktivitas Perkantoran di Perpustakaan” adalah sebagai berikut:
a.
Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah A.P
b. Untuk mengetahui peran dari
Peancangan Konsep dan Aktivitas Perkantoran di Perpustakaan.
c. Untuk mencari tahu hal yang di butuhkan dalam Peancangan Konsep dan
Aktivitas Perkantoran di Perpustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kantor dan
Perpustakaan.
Secara etimologis kantor berasal
dari bahasa Belanda, “kantoor” yang berarti ruang tempat bekerja, tempat
kedudukan pimpinan, jawatan instansi, dan sebagainya. Menurut Mukijat kantor
yaitu setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan
tata usaha, dengan nama apapun juga tempat tersebut mungkin diberikan.
(1997:3).
Dalam pengertian yang statis
kantor adalah gedung atau suatu tempat. Dalam arti dinamis kantor adalah
berarti proses. Dari dua pengertian tadi dapat diartikan bahwa kantor merupakan
suatu tempat yang digunakan untuk melakukan suatu aktivitas secara terus
menerus (continue). Bila aktivitas itu hanya satu kali atau sesaat saja
maka tidak dapat dikatakan sebagai kantor.
Perpustakaan adalah merupakan hal
yang penting untuk diadakan dan di perhatikan secara khusus karena melihat
fungsi dan isinya. Namun untuk memperkuat teori tentang perpustakaan ada
bebrapa pakar yang mendefinisikan perpustakaan. Salah satunya menurut sulistyo
basuki yang mendefinisikan bahwa:
“Perpustakaan adalah sebuah
ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya
yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca
bukan untuk dijual ( Sulistyo, Basuki ; 1991 ). “
Sedangkan menurut UU RI No. 43
Th. 2007 Tentang perpustakaan pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa:
“Perpustakaan adalah institusi
pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional
dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. ( pasal 1 ayat 1 UU RI No. 43 Th. 2007 Tentang perpustakaan )”
2.2 Perbedaan Aktivitas di Perkantoran dengan di Perpustakaan.
Pada
umumnya kegiatan kantor mempunyai peranan:
•
Melayani
pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi.
•
Menyediakan informasi
bagi pucuk pimpinan organisasi untuk membuat keputusan.
•
Membantu kelancaran
perkembangan organisasi sebagai satu keseluruhan.
Sedangkan kegiatan di perpustakaan
mempunyai peranan :
·
Memberikan jasa
sirkulasi (pendaftaran anggota, peminjaman buku, pengembalian buku, dan
pemungutan denda.)
·
Memberikan jasa
pelengkap, dengan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh pemustaka.
·
Memberikan jasa
pelengkap, yaitu: jasa informasi, jasa konsultasi, dan care taking.
2.3 Karakter Kantor dan Perpustakaan.
Suatu kantor yang ideal
memiliki karakteristik terentu yakni : Memiliki
bangunan & tata ruang yg baik; Perlengkapan /
perabot yang tepat ; Pegawai
yang melaksanakan
tugas dengan baik dan akuntabel; Bekerja analitis,
sistematis, rational, terbuka dan demokratis ; Memiliki sikap, cara berfikir yang
sesuai dg perkembangan jaman ; Mendayagunakan
biaya dan tatalaksana yang efektif, efisien dan produktif ; Mendasarkan atas sistem
informasi (information based organitation ; Computer
based.
Sedangkan untuk karakteristik perpustakaan yang ideal
tidak jauh berbeda dengan karakteristik pada kantor, yakni : Memiliki bangunan
yang luas; Tata ruang yang baik antara rak buku dengan bangku membaca; Suasana
harus terang dan sejuk; Pustakawan berwawasan luas dan humanistis, terbuka dan demokratis, ramah dan sopan;
Berorientasi pada informasi, komunikasi dan komputerisasi.
2.4
Layout-layout Kantor yang Sesuai untuk Perpustakaan
Tata
ruang kantor/ layout kantor
merupakan pengaturan ruang kantor
secara terinci untuk memberikan susunan perabot dan perlengkapan yang praktis
untuk melaksanakan pekerjaan kantor.
Geoffrey
Mills, Oliver Standingford
n Persyaratan lingkungan fisik (The
Liang Gie 1998:210)
Space
dan Kebersihan
n Perlengkapan,
dan perabotan harus dijaga kebersihannya.
n Luas
ruang kantor tidak boleh dijejal dengan pegawai.
n Ruang
kerja harus menyediakan luas lantai 40 square feet untuk setiap petugas (=3,7
meter persegi).
Suhu
udara
- Suhu yang sedang harus dipertahankan di tempat orang bekerja (kecuali jangka waktu singkat), yaitu minimum 16 derajat C (60,8 derajat F)
Ventilasi
n Ruang
kerja mendapatkan aliran udara segar atau udara yang sudah dibersihkan.
Penerangan
cahaya
n Ruang
kerja mendapatkan cahaya matahari atau lampu yang cocok dan cukup.
Fasilitas
kesehatan
n Tersedia
kamar kecil dan toilet yang terjaga kebersihannya.
Air
minum
n Air
bersih untuk keperluan minum petugas
Tempat
duduk
n Tempat
duduk (kursi kerja) dengan sandaran punggung &kaki bila perlu.
Mesin
n Bagian
mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dan petugas yang memakainya harus
cukup terlatih.
Beban
berat
n Petugas
tidak boleh mengangkat atau memindahkan beban berat yang dapat mendatangkan
kecelakaan.
Pertolongan
pertama
n Kotak
atau lemari obat dan seorang petugas yang terlatih untuk pertolongan pertama.
Penjagaan
kebakaran
n Alat
pemadam kebakaran, sirine tanda bahaya & kebakaran, dan sarana untuk
melarikan diri dari bahaya kebakaran
= Beberapa
hal diatas yang berhubungan dengan layout kantor yang harus diterapkan di
perpustakaan adalah :
Space
dan Kebersihan
·
Luas ruang baca harus terpisah dengan ruang pegawai (tata usaha),
ruang baca berdekatan dengan ra-rak buku.
·
Buku hars tetata
rapi di raknya sesuai dengan nomor klasifikasi yang tertera dan masing-masing
subjek harus dipisahkan.
·
Buku, rak, lantai,
meja, harus selalu bersih dan terbebas dari debu.
Suhu
udara
- Suhu yang sedang harus dipertahankan di perpustakaan yaitu minimum 16 derajat C (60,8 derajat F), minimal terdapat 4 AC dalam ruangan sebesar ± 400m.
Ventilasi
·
Ruang perpstakaan harus mendapatkan
aliran udara segar atau udara yang sudah dibersihkan.
Penerangan
cahaya
·
Ruang perpustakaan mendapatkan
cahaya matahari atau lampu yang cocok dan cukup minimal 6 lampu dalam ruangan ±400m.
Fasilitas
kesehatan
·
Tersedia kamar kecil
dan toilet yang terjaga kebersihannya.
Air
minum
·
Air bersih untuk
keperluan minum petugas.
Tempat
duduk
·
Tempat duduk (kursi
kerja) dengan sandaran punggung &kaki bila perlu.
·
Terdapat ruangan lesehan untuk para pemustaka yang sedang
diskusi kelompok.
·
Bangku baca harus
berdekatan dengan rak koleksi buku.
Mesin
·
Terdapat komputer
khusus bagi pustakawan untuk proses sirkulasi.
·
Terdapat komputer
khusus untuk pemustaka (untuk melakukan proses perpustakaan digital.)
·
Terdapat mesin
fotocopy dan scanner.
·
Bagian mesin yang
berbahaya harus diberi pelindung dan petugas yang memakainya harus cukup
terlatih.
Penjagaan
kebakaran
·
Alat pemadam kebakaran,
sirine tanda bahaya & kebakaran, dan sarana untuk melarikan diri dari
bahaya kebakaran.
2.5 Konsep Perancangan Kantor perpustakaan
Dalam perancangan konsep ini
penataan kantor perpustakaan menggunakan konsep terbuka karena akan lebih
menghemat volume ruangan dan mempermudah dalam pengawasan karyawan oleh
pimpinan, selain itu juga dapat terjalin kekeluargaan antar karyawan. Konsep
rancangan kantor telah disesuaikan dengan jumlah karyawan dan perlengkapan
kantor yang akan disediakan.
2.6 Komunikasi di Perpustakaan.
Definisi
Komunikasi berasal dari kata common (communis) yang berarti sama. Bila kita berkomunikasi,
maka kita berusaha untuk mencapai commonness (kesamaan makna). Kesamaan makna dicapai
melalui aktivitas berbagi gagasan, pengetahuan, dan sarana.
Komunikasi
merupakan proses pertukaran gagasan, pengetahuan, sikap melalui penggunaan
lambang-lambang. Lambang-lambang
verbal dan non verbal. Tujuannya:
mencapai kesamaan makna atau pengertian bersama (commonness, mutual
understanding).
Komunikasi dimengerti sebagai pemindahan makna secara sengaja atau tidak
disengaja (deliberate or accidental transfer of meaning).
Komunikasi
adalah proses yang terjadi ketika seseorang mengobservasi atau mengalami
perilaku dan mengatribusikan makna terhadap perilaku tersebut.
Michael
Moutley:
Komunikasi
seharusnya dibatasi pada pesan yang secara intensional ditujukan kepada orang
lain dan diterima mereka.
Peter
Andersen:
Komunikasi
seharusnya melibatkan setiap perilaku yang bermakna bagi penerima apa pun
caranya: intensional atau tidak intensional.
Clevenger:
Pesan-pesan
yang dikirim secara intensional sajalah yang seharusnya dianggap komunikasi,
namun intensionalitas itu sendiri sulit untuk ditentukan.
n Proses
Komunikasi
a. Develop
an idea (Berfikir, mengembangkan ide) Sebelum pengiriman pesan, sender berfikir
dahulu mengenai apa yang akan disampaikan.
b. Encoding
(Merubah pesan ke dalanm bentuk sandi) Mengubah pesan informasi ke dalam
simbol-simbol (sandi) misalnya tulisan, angka, gerakan tubuh, yang mampu
memindahkan pengertian.
c. Transmitting
the message (Pengiriman Berita/ penyampaian pesan) baik verbal maupun non
verbal atau bagaimana pesan akan disampaikan.
d. Memilih
channel (saluran) untuk mengirimkan pesan agar saluran komunikasi terbebas dari
hambatan.
e. Receiver
(Penerima Berita). Penerimaan pesan oleh receiver (penerima) melalui panca
inderanya.
f. Decoding (Pengartian atau Penterjemahan Pesan)
Receiver mengerti atau memahami akan isi pesan yang disampaikan oleh sender
dengan mengartikan atau menterjemahkan simbol-simbol atau sandi.
g. Feedback (Respon, Tanggapan, Umpan Balik)
n Proses Komunikasi di Perpustakaan.
2.6
Administrasi dan Dokumentasi Perkantoran dan Perpustakaan.
Dokumen
Perkantoran
•
Alat komunikasi tertulis.
•
Catatan atau rekaman kegiatan suatu organisasi.
•
Dokumen juga bisa berisi langkah dan tanggung
jawab pelaksanaan proses manajemen. Contoh
proses Manajemen
Pembelian, Perencanaan
produksi, Disain,
Penanganan keluhan pelanggan, dsb.
•
Dokumen bisa berisi rencana kerja, sumber
daya yang diperlukan dan penanggung jawab untuk mencapai sasaran.
•
Struktur dan format
: Konsisten,
Mudah dimengerti, Menarik .
•
Bentuk Dokumen: Interdepartemental memo, Paper form, Proposal, Reports and related working papers, Written procedures (sometime called strandard
practice operation.
KESIMPULAN
Rancangan
konsep dan aktivitas kantor di perpustakaan adalah Segala
sesuatu yang berada dalam ruangan yang di buat dan, diatur sebagai wadah dalam
suatu kegiatan dalam melakukan kegiatan. Sedangkan Tataruang Perpustakaan
Lembaga adalah usaha untuk mengatur atau menyusun ruangan perpustakaan lembaga
dengan sedemikian rupa sehingga dapat tercipta suasana yang indah, rapi,
bersih, aman dan nyaman bagi para petugas dan pemakai perpustakaan. Jadi
kualitas layanan dilihat dari konsep tata ruang perpustakaan lembaga adalah
tingkat kondisi ruangan perpustakaan untuk mendukung kegiatan jasa perpustakaan
lembaga untuk memenuhi atau melebihi yang di harapkan publik.
Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tata ruang
perpustakaan adalah: 1. Letak Ruangan,; 2. Bentuk Ruang,; 3. Tata Ruang,; 4.
Penerangan, Ventilasi, Perabot Serta Pengamanan,; 5. Penggunaan Rambu-Rambu.
Dengan adanya penataan semua hal ini maka akan meningkatkan kualitas dari
layana perpustakaan. Karana ruang adalah unsure utama dari terbentuknya sebuah
perpustakaan. Tanpa danya ruangan maka perpustakaan tidak akan dapat terwujud.
Begitu juga dengan
pengaturan ruangannya dalam neningkatkan kualitas layanan perpustakaan lembaga
sangat berperan karena dengan penataan yang baik dapat membuat semua layanan
yang ada/ di sediankan di perpustakaan ikut meningkat karena kualitas penataan
ruangan yang baik akan membawa manfaat yang baik pula untuk kegiatan lainnya.
Seperti : meningkatkan kenyaman pengunjung dan menarik minat pengunjung datang,
meningkatkan kinerja para pegawainya sehingga akan meningkatkan output layana
perpustakaan.